Gambar Jepit hanya Ilustrasi |
Pesan terakhir seorang teman, sekilas dari judulnya mungkin teman2 sudah
bisa menebak ada kisah sedih dibalik tulisan saya ini. Benar, tulisan saya kali
ini tentang seorang teman saya yang bernama Sulis. Teman ini saya mengenalnya
sebagai sosok yang ramah, suka tersenyum dan memiliki semangat belajar yang tinggi.
Tapi sayang sekali Sulis harus meninggalkan dunia untuk selama – lamanya pada
beberapa tahun yang lalu.
Pada tulisan ini saya ingin menceritakan kisah yang pernah saya alami
bersama Sulis, kejadian yang simple tapi membekas dan membuat saya teringat
bahkan sampai bertahun – tahun dan banyak sekali membawa perubahan dalam diri
saya.
Suatu hari saya bertemu Sulis di vihara, ya saya memang beragama Buddha
dan saya aktivis pada salah satu vihara di Surabaya, Saat itu kita terlibat
dalam suatu kegiatan upacara bersama dimana kita harus berpenampilan rapi.
Waktu itu Sulis tidak membawa jepit rambut dan rambutnya agak sedikit berantakan
sehingga dia meminjam sebuat jepit hitam (jepit biting) kepada saya. Sebuah
jepit yang murah sekali sebenarnya secara materi dan sangat kecil keselip dikit
aja sudah hilang. Pada saat meminjam dia berjanji akan mengembalikannya. Waktu
itu saya hanya menjawab “ga apa bawa aja” dalam hati saya ah mana ada orang mau
kembalikan tu jepit, karena selama ini hampir semua teman yang pinjam jepit
begituan ga pernah kembali. Jadi ketika saya meminjamkan juga saya tidak
terlalu memperdulikan apakah kembali atau tidak. Kenyataanya selang beberapa
waktu setelah kegiatan vihara selesai dia benar – benar mengembalikan jepit
rambut tersebut. Wow saya sangat terkejut sekali ketika dia mengembalikannya, jarang
– jarang orang seperti ini pada zaman sekarang ini pikir saya.
Dari kejadian ini saya belajar suatu hal, bukan perkara mahal murah nya
dari barang yang kita pinjam dari seseorang tapi bagaimana tanggung jawab kita
untuk mengembalikan utuh barang yang kita pinjam, karena sudah merupakan
kewajiban kita sebagai peminjam, meskipun orang yang meminjamkan juga
mungkin tidak menghiraukan apakah kita
mengembalikan barang tersebut atau tidak, tetapi tetaplah berusaha untuk
mengembalikan apa yang bukan menjadi milik kita dan menghargai sekecil dan
semurah apapun suatu benda. Sejak kejadian ini saya sendiri selalu berusaha
menghargai benda – benda sekecil apapun yang bukan hak saya dan akan saya rawat
serta saya kembali kan jika saya meminjamnya.
Semoga tulisan ini bisa menginspirasi teman – teman.
Salam saya untuk Sulis yang sudah beristiraha dalam damai, kamu telah
memberikan pelajaran yang akan saya kenang selamanya.
With Tears..
0 Komentar