Berwisata di masa Pandemi? Menurut aku pribadi, boleh aja sih, asal tetap disiplinkan diri dan keluarga untuk menerapkan protokol selama travelling ya. Jadi tetap menggunakan masker yang harus diganti setiap 4 jam sekali, membawa hand sanitizer, menjaga jarak, menjauhi kerumunan sebisa mungkin, sering mencuci tangan, dan saat pulang ke penginapan wajib mandi bersih. Kenapa akhirnya aku memilih ke Semarang, karena menurutku ini kota yang relatif lebih sepi saat liburan daripada Jogja, dan Bali. Sehingga aku dan Suami merasa lebih aman di kota ini. Nah kali ini aku mau sharing Referensi Wisata Semarang Selama Pandemi, aku jalan - jalannya waktu liburan akhir tahun 2020.
Saat kemarin aku ke Semarang berdua saja sama suami, dan kita memutuskan untuk berkendara sendiri menggunakan mobil pribadi. Selain karena merasa lebih aman di tengah pandemi, memang kita lagi pengen menjajal Tol yang masih terhitung baru yang menghubungkan Surabaya dan Semarang.
Nah kira - kira selama di Semarang aku kemana aja sih, cus baca di bawah ya
Referensi Wisata Semarang Selama Pandemi
Kota Lama
Untuk menuju daerah Kota Lama ini kalian bisa mengikuti panduan goggle maps. Pas nyampe disana agak bingung sih parkirannya dimana, sampe muter 2x akhirnya nanya deh ke orang yang berjaga disana dan dikasi tau tempat parkirnya. Nah jadi Kota Lama ini merupakan 1 kawasan di Semarang dimana masih banyak bangunan dengan gaya Kolonial peninggalan jaman dulu. Disini sih kalian bisa jalan2, foto2, lalu ada juga kios barang antik.
Kalau malam disini rame banget ya banyak waga lokal yang juga datang untuk sekedar bersantai. Saat aku berkunjung kesana Desember kemarin terlihat Patroli dari Aparat Keamanan yang berkeling dan mengingatkan untuk menjaga jarak serta memakai masker. Tetapi tidak ada pemeriksaan suhu tubuh karena ini area terbuka dan tidak ada batasan lokasi ya. Jadi silahkan waspada sendiri selama masa Pandemi ini.
Old City 3D Trick Art Museum Semarang
Museum ini terletak 1 kawasan di daerah Kota Lama. Awalnya Museum ini tidak ada di dalam daftar kunjungan kami. Hanya saat muter2 Kota Lama lewat di depan sini akhirnya coba masuk deh. Untuk masuk kedalam Museum ini harus melepas alas kaki ya, hanya menggunakan kaos kaki. Kalau semisal kalian saat kesini tidak membawa kaos kaki, kalian bisa membeli kaos kaki di toko sovenir yang jadi 1 area juga di musem ini, murah kok hanya Rp 5000,-. Lumayan banyak spot foto di dalam musem ini kalian bisa eksplor bersama keluarga untuk berfoto bersama. Banyak karyawan dari museum ini yang berjaga - jaga untuk membantu mengambil foto dengan handphone kalian.
Prosedur covid 19 yang diterapkan disini hanya pengecekan suhu tubuh, sepertinya tidak ada pembatasan pada jumlah pengunjung, jadi bijak - bijak sendiri untuk memilih spot foto dan menghindari kerumunan.
Lawang Sewu
Referensi Wisata Semarang berikutnya tentu saja museum yang terkenal dengan bangunan banyak pintunya. Museum ini merupakan salah satu bangunan Cagar Budaya Indonesia. Bangunan peninggalan Belanda ini dulunya adalah sebuah Perusahaan Kereta Api, dibangun sejak tahun 1904 dan telah mengalami renovasi pada sekitar tahun 2011. Di dalam lawang sewu ini terdapat beberapa ruangan. Pada sebagian ruangan terdapat sejarah tentang per kereta apian. Beberapa ruangan lainnya dibiarkan kosong.
Protokol kesehatan di Lawang Sewu selama Pandemi ini disediakan wastafel di pintu masuk dan beberapa spot terbuka. Selain itu ada pengecekan suhu tubuh. Sepertinya tidak ada pembatasan jumlah pengunjung.
Dusun Semilir
Dusun Semilir ini merupakan Taman Ekologi cocok untuk kalian yang suka wisata foto karena disini tersedia banyak spot foto instagramable. Di dalamnya terdapat Perosotan Pelangi yang menantang adrenalin, tempat makan, tempat penjualan souvenir, wahana naik kereta, naik kuda, naik perahu yang aestetik sekali untuk berfoto, spot foto dengan nuansa miniatur luar negri, dan berbagai macam sudut untuk foto.
Protokol kesehatan di Dusun Semilir ini pada saat pagi sebelum jam berkunjung dilakukan penyemprotan desinfektan, dan sekitar jam 12-1 pengunjung harus keluar semua, untuk kemudian di semprot desinfektan lagi. Jadi jam berkunjung dibatasi masing2 setengah hari saja dari pagi sampai sebelum jam 12 dan setelah jam 12 sampai malam jam 19. Pengecekan suhu tubuh ada di pintu masuk. Tetapi saat di dalam lokasi wisata, karena ramai menurutku agak tidak memungkinkan untuk menjaga jarak, apalagi di lorong awal baru masuk ke arah lokasi karena hanya satu jalur. Jadi sempat khawatir dan ingin pulang saat berkunjung ke tempat ini. Diantara semua tempat wisata yang saya kunjungi saat di semarang, Dusun Semilir ini yang paling ramai. Oh iya disini juga ada penginapannya juga ya.
Taman Bunga Celosia
Seperti namanya memang tempat ini adalah Taman Bunga, di dalamnya kalian bisa melihat berbagai macam bunga warna warni. Sayangnya tidak ada nama bunga dan penjelasan tentang bunga, kalau semisal ada kan bisa menambah pengetahuan juga 😁😁. Selain itu di dalam wisata ini juga dibangun miniatur suasana luar negri juga untuk tempat - tempat berfoto. Saat aku berkunjung kesana ada sebagian lokasi Taman Bunga ini yang ditutup entah karena Pandemi, atau karena masih dibangun.
Karena wisata ini berada di tempat terbuka dan banyak tanaman, menurut saya sirkulasi udaranya sangat baik sehingga relatif paling aman dikunjungi saat pandemi seperti ini. Yang membuat saya tertarik adalah di wisata ini setiap beberapa jam sekali (aku tidak menghitung tepatnya berapa) terdapat pengumuman dari sound yang diawali bunyi sirine, kemudian petugas mengingatkan pengunjung untuk cuci tangan. Sampai rasanya sirine dan pengumuman itu terngiang sampai saat ini hahaha 😁😁. Tapi ya begitulah ga semua pengunjung mengindahkan pengingat tersebut. Sebelum memasuki arena wisata dilakukan pengecekan suhu tubuh oleh petugas. Oh ya saat saya berkunjung ke tempat ini sih masih memungkinkan untuk menjaga jarak.
Kelenteng Sam Poo Kong
Wisata satu ini menurut sejarahnya di Wikipedia merupakan bekas tempat persinggahan dan pendaratan pertama seorang Laksamana Tiongkok beragama Islam yang bernama Zheng He/Cheng Ho. Yang kemudian untuk mengenang beliau didirikanlah sebuah kelenteng. Sebenarnya di dalam bangunan ini terdapat akulturasi antara budaya Islam dan Buddha, karena di dalamnya terdapat Lima Kelenteng yaitu Kelenteng Dewa Bumi, Kelenteng Mbah Kyai Juru Mudi, Kelenteng Sam Poo Tay Djien, Kelenteng Mbah Kyai Jangkar, dan Mbah Kyai Tumpeng Dua (& Curudik Bumi). Kelenteng Utamanya yaitu Kelenteng Sam Poo Tay Djien yang didalamnya terdapat Sumur yang katanya airnya tidak pernah habis. Saat berkunjung kesana aku dan suami berkesempatan masuk ke Kelenteng Utama dan meminum air dari Sumur bersejarah itu. Kelenteng Dewa Bumi adalah untuk berdoa dan berterimakasih pada Dewa Bumi sesuai kepercayaan Kong Hu Cu. Sedangkan pada Kelenteng Mbah Kyai Juru Mudi, Kelenteng Mbah Kyai Jangkar, dan Mbah Kyai Tumpeng Dua didalamnya terdapat makam untuk berziarah.
Untuk yang tidak berkepentingan beribadah hanya boleh berkunjung dibagian luar klenteng saja, jadi kalau mau berfoto dengan nuansa tiongkok bisa dilakukan di bagian luar karena masih terlihat kok bangunannya. Juga ada patung Dewa Perang Cheng Ho pada bagian halaman depan yang bisa dijadikan Spot Foto.
Ayanaz Gedong Songo
Saat berkunjung ke tempat ini, aku baru mengetahui kalau ternyata wisata ini satu lokasi di dalam Candi Gedong Songo. Namun sayangnya lokasi candi gedong songonya agak kurang terawat sepertinya, dan menimbulkan kesan agak seram, sehingga aku tidak mengelilingi area candi dan memutuskan untuk langsung berswa foto di spot foto Ayanaz.
Area Ayanaz nya sendiri terhitung kecil ya, tapi cukuplah untuk menikmati sunset dan berfoto pada spot foto yang unik - unik. Disini spot foto yang terkenal yaitu balon udara seperti diatas, tempat duduk dengan bantal besar dan ruangan dalam balon. Khusus ruangan dalam balon ini spot foto yang berbayar sih, tapi kemarin aku ga sempat foto di balonnya karena sudah tutup.
Toko Oen
Referensi Wisata Semarang yang terakhir adalah Toko Oen. Toko Oen ini sebenarnya adalah sebuah restoran yang terkenal dengan es krim jadulnya dan makanan khas semarang. Selain itu bangunan di sini masih dipertahan khas jaman kolonial ya, termasuk meja, kursi, toples kue, rak kue, dan semua furniturenya masih serba jadul.
Salah satu es krim yang terkenal di sini yaitu Rum Raisin nya, jadi ini tuh es mirip es puter gitu dengan rasa rum raisin. Aku disini sih enjoy banget menikmasi suasana interior jadul nya, tempat ini ramai banget lho sampe malam sekalipun.
Nah gimana ni teman - teman, kalian pernah ke Semarang juga ga? Referensi Wisata Semarang menurut teman - teman kemana aja nih, cerita ya dikolom komentar.
11 Komentar
Btw thankyou untuk rekomendasinya... semuanya pengen aku datengin huhuu
BalasHapussemoga pandemi segera berlalu ya biar aku sekeluarga bisa travelling ke Semarang ...
Aku pas ke Semarang niat mau ke LAwang Sewu pas lebaran eh penuh banget. Semoga kesampaian bisa ke Semarang lagi. Makasih infonya mba
BalasHapusAh jangen ke sana lagi. Aku 2x ke sampokong. Yg pertama dari luar doank krn pas lg dinas kantor, trus pas kedua kali masuk ke dalam buat sembayang.
BalasHapusNext ke semarang bole juga sih mampir ke dusun semilir sama taman bunga hehehe
HapusMuseumnya lucu bangeeet... Foto sama couple nya lucu2 mba ��
BalasHapusaku belum pernah ke Semarang :( dan belum pernah sama sekali ke museum trick begitu, seru kayaknya
BalasHapusRencana ke semarang weekend ini gagal nih huhuhu. Tapi ga apa2 deh, jadi bisa masukin list tempat-tempat wisata disana nih.
BalasHapusYa ampun jadi pengen main ke Semarang :(( belum pernah ke sana, pengen foto di yang balon udara juga deeh :((
BalasHapusWah ternyata aku belom lengkap ya kunjungannya, dulu ke sana cuma ke Sam po kong, kota lama, Lawang Sewu. Musti kesana lagi nih main 🤣
BalasHapusMakasih infonya kak jadi kalau aku ke semarang sudah tau dimana aja nih tempat untuk wisata
BalasHapusOOTD nya menyesuaikan banget kakk..
BalasHapusAku suka pas ke 3D Art Museum. Lucu banget, hehhee...
Dan gak boleh ketinggalan ke Semarang, wajib Lawang Sewu, Kota Tua sama Sam Poo Kong.